Rektor Universitas Djuanda (UNIDA) Prof. Mohamad Ali Fulazzaky, Ph.D ditunjuk sebagai Keynote Speakers dalam kegiatan Seminar Nasional Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia (IMTPI) bertajuk “Generasi Tangguh Agroindustri Tumbuh” yang diselenggarakan pada Senin (24/07/2023) di Gedung Tegar Beriman, Kabupaten Bogor.

Seminar nasional ini merupakan rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional Ikatan Mahasiswa Teknologi Pangan Indonesia (IMTPI) tahun 2023 yang mana Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Pangan Halal UNIDA menjadi tuan rumah penyelenggara.

Dalam kesempatan ini, Prof. Mohamad Ali Fulazzaky, Ph.D menyampaikan pemaparan berjudul “Mass transfer kinetics: An introduction to the new adsorption kinetic models”.

Prof. Mohamad Ali Fulazzaky, Ph.D menjelaskan, perpindahan massa kinetika yang dipaparkan tersebut berkaitan dengan pengantar model kinetika baru berdasarkan pada penelitian yang dilakukannya.

“Model Mass Transfer Factor (MTF) dikembangkan pada tahun 1996 sebagai bagian dari Tesis yang diteliti. Satu artikel model MTF disampaikan pertama kali dalam International Commission on Irrigation and Drainage Conference, Montreal, Kanada, pada tahun 2002. Kemudian tiga artikel data yang dianalisis menggunakan model MTF tersebut dipublikasikan pada Chemical Engineering Journal tahun 2011, lalu pada Analytical Methods tahun 2012 dan dipublikasikan kembali pada Chemical Engineering Journal pada 2017,” paparnya.

“Model MTF kemudian dimodifikasi pada tahun 2013 yang disebut sebagai model Modified Mass Transfer Factor (MMTF). Kesimpulannya, model MTF dan MMTF sebagai model kinetik baru dapat digunakan untuk menyelidiki mekanisme dan kinetika penyisihan zat terlarut oleh berbagai jenis reaktor atau berbagai macam aplikasi model,” sambungnya.

Seperti diketahui, Prof. Mohamad Ali Fulazzaky, Ph.D merupakan salah satu ilmuwan Indonesia yang banyak menghasilkan berbagai artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah internasional bereputasi, sehingga memiliki pencapaian keilmuan yang luar biasa, yakni termasuk pada pada top 2% ilmuwan paling berpengaruh di dunia pada urutan 15 dari 58 ilmuwan Indonesia.